Bandung Barat, 7 Mei 2025 – Langkah kontroversial dan penuh gebrakan dilakukan Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi: menyekolahkan remaja bermasalah di barak militer! Mulai dari anak-anak bolos sekolah, pelaku tawuran, hingga anggota geng motor, bakal digembleng mental dan disiplin ala militer. Dan ternyata, kebijakan ini mendapat sambutan hangat dari tokoh-tokoh akar rumput!
Adalah Agus Dadang Hermawan, Sekretaris Jenderal Forum Membangun Desa (FORMADES) sekaligus Ketua dan Pendiri Asosiasi Pesilat Nusantara (APN), yang dengan lantang menyatakan dukungannya:
“Ini bukan hukuman. Ini penyelamatan!” tegasnya.
Menurut Agus, generasi muda saat ini sedang berada di persimpangan jalan. Dan untuk membawa mereka kembali ke jalan yang benar, dibutuhkan pendekatan ekstrem namun penuh kasih: pendidikan karakter berbasis disiplin keras, seperti di barak militer.
"Kita butuh anak-anak yang gak cuma pintar di kelas, tapi juga kuat jiwanya, disiplin, punya semangat juang, dan tahu sopan santun!" tambahnya.
Melalui Padepokan Meong Sempur dan jaringan APN di berbagai daerah, Agus juga menegaskan komitmen untuk menghidupkan kembali Pencak Silat sebagai alat transformasi karakter.
“Silat itu bukan sekadar jurus dan laga, tapi warisan nilai-nilai luhur: hormat, tanggung jawab, dan pengendalian diri.”
FORMADES dan APN bahkan membuka pintu selebar-lebarnya untuk mendampingi proses rehabilitasi para remaja nakal ini lewat pendekatan budaya dan seni bela diri tradisional.
“Ini saatnya masyarakat dan negara bergandengan tangan. Bukan saling menyalahkan, tapi saling menguatkan,” ujarnya.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi gerakan sosial baru di Jawa Barat, memicu keterlibatan berbagai elemen untuk menyelamatkan generasi muda dari jurang kehancuran moral.
Jawa Barat menyala, Besti! Dan ini bukan cuma slogan, tapi gerakan nyata!
Siap atau tidak, perubahan besar sedang digulirkan. Kamu tim dukung atau nyinyir?
