Banda Aceh, 25 November 2025 — Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif kembali memperkuat pengembangan subsektor Jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Aceh melalui pelaksanaan Program Sinergi, Inkubasi, Akselerasi, dan Penguatan (SIAP) 2025. Kegiatan akselerasi yang berlangsung selama tiga hari, 24–26 November 2025, ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas bisnis dan teknis pelaku usaha agar mampu bersaing di pasar digital nasional maupun global.
Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, dalam sambutannya di Hotel Grand Permata Hati Syariah, menyampaikan bahwa Program SIAP menjadi inisiatif strategis pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekosistem ekonomi kreatif digital.
“SIAP 2025 adalah langkah nyata pemerintah untuk memperkuat pondasi usaha pelaku Jasa TIK agar dapat berkembang dan bersaing lebih luas. Dengan dorongan inovasi dan kolaborasi, kita optimistis ekosistem ekonomi kreatif digital Indonesia dapat tumbuh semakin kuat, mandiri, dan membuka lapangan kerja baru yang kompetitif,” ujar Menteri Ekraf.
Program akselerasi ini berisi pelatihan teknis, simulasi praktik implementasi, mentoring, hingga forum diskusi kolaboratif, yang difokuskan pada penguatan manajemen usaha, peningkatan kapasitas teknologi, dan kesiapan ekspansi bisnis.
Menteri Ekraf juga menegaskan bahwa pemerintah akan memperluas dukungan pendanaan bagi pelaku ekonomi kreatif. Pada tahun 2026, Kementerian Koordinator Perekonomian menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp10 triliun, di mana sertifikat Hak Kekayaan Intelektual dapat digunakan sebagai jaminan tambahan.
“Kami akan mendampingi proses rekomendasi KUR tersebut. Kementerian Ekraf memiliki peran sebagai akselerator, termasuk menyiapkan generasi muda kreatif menuju Generasi Emas 2045,” jelasnya.
Program SIAP 2025 di Aceh diikuti 20 badan usaha Jasa TIK, didominasi oleh pelaku usaha Banda Aceh (75%), Aceh Besar (20%), dan Aceh Tengah (5%). Bidang usahanya beragam, mulai dari e-commerce, AI & data analytics, edutech, SaaS, IoT, fintech, hingga layanan digital seperti web development & maintenance.
Sebagai tindak lanjut, beberapa peserta terpilih akan diundang mengikuti Business Forum di Bandung/Jakarta pada pertengahan Desember 2025. Forum tersebut mempertemukan pelaku usaha dengan investor, venture capital, hingga platform pendanaan untuk membuka akses permodalan.
“Melalui Business Forum, 20 pelaku usaha dari Aceh akan dipertemukan dengan 140 peserta dari berbagai provinsi untuk membuka peluang investasi dan pendanaan,” ujar Adam Malik, Direktur Jasa TIK.
Kegiatan SIAP juga menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, antara lain:
Kuntjoro Pinardi – Wakil Rektor Bidang Transformasi ISTN (strategi kompetisi & manajemen risiko)
Oni Bibin Bintoro – Peneliti BRIN (strategi pengembangan & branding produk)
Gildas Deograt Lumy – Founder Xecure.IT (penguatan kapasitas & standar teknologi)
Rifky Reinaldo – Founder & CEO MSBU Group (pengembangan SDM)
Kegiatan turut dihadiri Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal dan Plt. Kepala Dinas Koperasi UKM Aceh Zulkifli.
Melalui Program SIAP 2025, Kementerian Ekraf menegaskan komitmennya menjadikan subsektor Jasa TIK sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berorientasi inovasi, keberlanjutan, serta peningkatan nilai tambah industri kreatif digital.
Menteri Ekraf juga turut didampingi oleh Staf Ahli Menteri Bidang Riset, Pendidikan dan Hubungan Kelembagaan Dian Permanasari, serta Inspektur Kementerian Ekraf Achmadi.
Redaksi: Sukapurwanews
Sumber: Kementerian Ekonomi Kreatif
Editor: Ikhsan Adzkar
