Yogyakarta — Dalam suasana haru dan reflektif, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka acara Lecture Series The Yudhoyono Institute (TYI) di Ballroom Hotel Marriott, Yogyakarta, Minggu (11/5/2025) malam. Acara ini dihadiri oleh akademisi internasional, termasuk panelis dari Stanford University, serta para mahasiswa dan tokoh muda dari berbagai penjuru Indonesia.
Namun bukan hanya semangat intelektual yang mengisi ruangan malam itu, tetapi juga nuansa emosional dari laga Grand Final PLN Mobile Proliga 2025 yang baru berlangsung sehari sebelumnya. Dalam kesempatan tersebut, AHY menyampaikan apresiasi sekaligus refleksi atas kekalahan tim voli LavAni, klub binaan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang harus mengakui keunggulan Jakarta Bhayangkara Presisi dengan skor 3-2.
“Saya masih sedih dengan kekalahan LavAni semalam. Sungguh menyakitkan, Pak,” ucap AHY dalam pidato pembukaannya, yang disampaikan dengan nada tulus kepada para hadirin.
“Bola voli di Indonesia itu sudah seperti American football di negara Anda. Jadi tadi malam kita kalah di Super Bowl-nya Indonesia—Grand Final Proliga. Itu adalah kejuaraan tertinggi, dan tentu sangat penting bagi kami.”
Meski kecewa, AHY menegaskan bahwa kekalahan bukan akhir segalanya. Ia mengutip pesan inspiratif yang kerap disampaikan ayahandanya, SBY, sebagai motivasi untuk terus bangkit dan melangkah maju.
“Pak SBY selalu mengingatkan bahwa, ‘Sometimes we win, sometimes we learn.’ Jadi, teruslah maju. Mari kita mulai lagi, lakukan yang lebih baik, dan raih kemenangan itu tahun depan. LavAni forever!” seru AHY, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.
Seperti diketahui, Jakarta Bhayangkara Presisi tampil sebagai juara setelah menang dramatis atas Jakarta LavAni Livin’ Mandiri Transmedia dengan skor 3-2 (19-25, 23-25, 25-22, 25-22, 15-9) dalam pertandingan yang digelar di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu malam (10/5).
Kekalahan ini memang mengecewakan bagi LavAni, yang sebelumnya tampil dominan sepanjang musim. Namun AHY menekankan bahwa nilai-nilai sportivitas, kerja keras, dan semangat pantang menyerah jauh lebih penting untuk diwariskan kepada generasi muda.
Lecture Series TYI sendiri merupakan ajang diskusi lintas budaya dan akademis yang rutin digelar TYI untuk memperkuat nilai-nilai kepemimpinan, integritas, dan kemajuan berbasis ilmu pengetahuan. Kehadiran para panelis dari Stanford University kali ini menjadi bagian dari kerja sama internasional TYI dalam memperluas wawasan dan jejaring global generasi muda Indonesia.
Redaksi Sukapurwanews