Purwakarta Sukapurwanews – Penyakit Chikungunya kembali menjadi perhatian masyarakat Indonesia, khususnya Purwakarta terutama saat musim hujan tiba. Penyakit ini disebabkan oleh virus Chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus—jenis nyamuk yang sama yang juga menyebarkan virus dengue (DBD) dan Zika.
Apa Itu Chikungunya?
Chikungunya adalah penyakit virus yang ditandai dengan demam mendadak, nyeri sendi parah, sakit kepala, ruam kulit, dan kelelahan ekstrem. Meskipun jarang menyebabkan kematian, Chikungunya bisa membuat penderitanya tidak dapat beraktivitas selama berminggu-minggu akibat nyeri sendi yang berkepanjangan.
Penularan dan Bahayanya
Virus Chikungunya menyebar melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi. Nyamuk-nyamuk ini biasanya aktif menggigit pada pagi dan sore hari. Lingkungan yang lembap dan banyak genangan air menjadi tempat favorit bagi nyamuk berkembang biak.
Tidak seperti DBD yang memiliki risiko kematian tinggi, Chikungunya lebih sering menimbulkan gangguan jangka panjang pada kualitas hidup penderita. Dalam banyak kasus, nyeri sendi dapat berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Pada kelompok rentan seperti lansia dan penderita penyakit kronis, efek Chikungunya bisa menjadi lebih parah.
Gejala-Gejala yang Perlu Diwaspadai
Demam tinggi secara tiba-tiba
Nyeri hebat pada sendi (tangan, kaki, lutut, dan siku)
Ruam merah pada kulit
Sakit kepala dan nyeri otot
Kelelahan ekstrem
Kadang disertai mual dan muntah
Gejala biasanya muncul dalam waktu 4–8 hari setelah tergigit nyamuk pembawa virus.
Pencegahan adalah Kunci
Hingga saat ini, belum ada vaksin khusus untuk Chikungunya. Karena itu, pencegahan menjadi cara terbaik untuk melindungi diri dan keluarga:
1. 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat air, dan mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi sarang nyamuk.
2. Gunakan obat nyamuk: Semprotkan insektisida atau gunakan lotion antinyamuk.
3. Pasang kelambu dan kawat nyamuk: Terutama di tempat tidur dan ventilasi rumah.
4. Hindari gigitan nyamuk saat beraktivitas di luar rumah, terutama pagi dan sore hari.
Imbauan untuk Masyarakat
Dinas Kesehatan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Purwakarta, terus mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap penyebaran Chikungunya. Masyarakat diharapkan aktif dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara berkala, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang dicurigai sebagai Chikungunya.
Kesimpulan:
Chikungunya memang bukan penyakit yang mematikan, tetapi dampaknya terhadap produktivitas dan kualitas hidup sangat signifikan. Dengan meningkatkan kesadaran dan menjaga kebersihan lingkungan, kita bisa mencegah penyebaran virus ini. Ingat, lebih baik mencegah daripada mengobati.
SukapurwaNews