Purwakarta, Kabar Baru –
Menjelang perayaan HUT RI ke-80, suara keras dan tegas datang dari Kakang Prabu Ramlan Samsuri, tokoh nasionalis, Pembina ASGAS RI, dan representasi Lembaga Dinasty Kaluhuran Galuh Pakuan Padjadjaran (KGPP). Di tengah euforia kemerdekaan, beliau angkat bicara menanggapi tren pengibaran bendera selain Merah Putih yang belakangan marak menjelang 17 Agustus.
🎙️ “Ini bukan soal kain, ini soal martabat bangsa! Merah Putih itu darah dan tulang para pejuang! Jangan diganti seenaknya!” seru Kakang Prabu dari kediamannya di Jl. KNPI, Ciseureuh, Purwakarta, Rabu (6/8/2025).
Menurutnya, pengibaran bendera lain di momentum sakral kemerdekaan bukan cuma keliru, tapi bisa disebut sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai-nilai perjuangan.
🛑 "STOP GANTI-GANTI BENDERA!"
Ia menegaskan bahwa Merah Putih adalah harga mati. Sebuah simbol yang bukan hanya mewakili negara, tapi juga darah para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan.
"Kalau kamu kecewa sama pemerintah, itu hak kamu. Tapi jangan sampai kekecewaan itu nyasar ke simbol negara. Kritik boleh, tapi tetap dalam koridor yang sah dan terhormat," ujarnya.
👊 KRITIK BOLEH, NYAKITIN BANGSA? JANGAN!
Kakang Prabu mendorong masyarakat untuk lebih cerdas menyampaikan aspirasi. Gunakan jalur resmi: unjuk rasa damai, media, atau forum publik. Bukan dengan aksi-aksi simbolik yang malah mengundang perpecahan.
💡 REFLEKSI 80 TAHUN MERDEKA
Di akhir pesannya, Kakang Prabu mengajak generasi muda untuk menjadikan HUT RI ke-80 ini bukan cuma ajang hura-hura, tapi momen introspeksi dan bangkitnya nasionalisme.
📢 "Bangsa besar itu bangsa yang tahu diri, tahu sejarah, dan tahu berterima kasih pada pahlawan! Merah Putih itu kehormatan, bro! Yuk, jaga! Jangan cuma upacara, tapi pahami maknanya!"🧵
#MerahPutihHargaMati #HUTRI80 #CintaTanahAir #JagaBenderaKita #KakangPrabuSpeakUp #ASGASRI #KGPPNusantara #RefleksiKemerdekaan #PemudaBicaraBangsa#SukapurwaNews
