-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sukapurwa News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Blogger Templates

    Gagasan “Kampung Monyet” di Jatimekar Kini Jadi Kekhawatiran Warga

    24 September 2025, September 24, 2025 WIB Last Updated 2025-09-24T12:38:19Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     




    Purwakarta — Gagasan kreatif yang pernah dicetuskan mantan Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi, untuk menjadikan Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, sebagai “Kampung Monyet” atau Monkey Village, kini menuai persoalan baru. Tujuan awalnya adalah menjadikan desa tersebut sebagai destinasi wisata unik, sekaligus habitat yang ramah bagi kawanan monyet.



    Namun, seiring berjalannya waktu, populasi monyet yang sebelumnya menjadi daya tarik wisata kini berubah menjadi keresahan bagi warga sekitar. Hewan-hewan liar itu mulai sering masuk ke pekarangan bahkan ke dalam rumah dan warung warga untuk mencari makanan. Kondisi ini dikhawatirkan dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak balita yang bermain di halaman rumah.



    “Hampir setiap hari ada monyet yang masuk rumah, mengacak-acak barang dan mencari makanan. Kami takut kalau sampai melukai anak-anak,” ungkap Heni, salah seorang warga Jatimekar Kp Cilulumpang, Rabu 24/09/2025.



    Tak hanya itu, sebagian warga yang memiliki usaha kecil juga merasakan kerugian. Salah satunya Heni yang memiliki warung di kawasan tersebut. Ia mengaku sering harus menutup warung karena kewalahan mengusir monyet yang tak lagi takut dihalau.



    “Saya merasa dirugikan karena monyet sering masuk warung mengambil makanan. Kadang seharian saya tutup warung karena capek menjaga agar mereka tidak masuk. Dilempar pakai apa pun sudah tidak takut lagi,” keluh Heni.




    Warga menilai, pada awal gagasan tersebut dicanangkan, masyarakat Jatimekar ikut menjaga dan melindungi monyet-monyet itu karena dianggap membawa nilai wisata. Namun kini, tanpa pengelolaan yang jelas dan ketersediaan pakan, monyet-monyet tersebut bergerak bebas mencari makan hingga mengganggu permukiman.



    Masyarakat berharap pemerintah desa maupun pihak terkait turun tangan mengatasi persoalan ini. Salah satunya dengan menghidupkan kembali pengelolaan “Kampung Monyet” yang dulu sempat direncanakan secara serius, termasuk memastikan pakan tersedia sehingga monyet tidak merusak rumah warga.



    “Kami minta ada solusi. Kalau dulu monyet itu dikelola, diberi makan, jadi tidak liar dan mengganggu,” tambah Heni.



    Sejumlah warga juga menyarankan agar pemerintah daerah mempertimbangkan kembali konsep wisata satwa ini agar benar-benar ramah lingkungan sekaligus aman bagi penduduk sekitar. Penanganan yang tepat diyakini dapat menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mengembalikan potensi wisata Jatimekar sebagai destinasi unik di Purwakarta.




    Redaksi : Sukapurwanews  

    Sumber : Kiriman Tim / Dok. Redaksi ( Yadi) 

    Editor Web : Ikhsan Adzkar

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini