-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sukapurwa News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Blogger Templates

    Latihan Gabungan Nepakeun Kendang Meriahkan Bale Mayadatar Purwakarta

    19 September 2025, September 19, 2025 WIB Last Updated 2025-09-19T13:08:58Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Purwakarta – Bale Mayadatar Pendopo Purwakarta dipenuhi semangat ratusan pesilat pada Kamis, 18 September 2025. Tiga perguruan besar, yakni Lugay Kancana pimpinan Slamet Kusaeni, Gagak Lumayung Generasi Pusaka Wargi Saluyu, Pimpinan Kang Beben serta Putra Panca Warna Pimpinan Kang Anjar, menggelar Latihan Gabungan Nepakeun Kendang.


    Kegiatan ini bukan hanya ajang melatih jurus dan rasa melalui iringan musik kendang pencak secara langsung, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi antarperguruan dan ekskul pencak silat di sekolah-sekolah. Hadir dalam acara ini pesilat dari SDN Purwamekar, SD Ekologi Kahuripan Padjajaran, SDN 7 Ciseureuh, hingga SMPN 2 Purwakarta.



    Selain pesilat, acara juga diramaikan oleh UMKM keluarga besar orang tua murid yang menjajakan berbagai produk kuliner dan jajanan khas Purwakarta. Dagangan mereka laris manis, menambah kemeriahan suasana.



    Walau Bupati Purwakarta berhalangan hadir secara langsung, beliau tetap menyempatkan diri melakukan video call dan menyapa para pesilat. Kehadiran beliau secara virtual disambut sorak gembira para peserta, menambah energi dan motivasi untuk terus melestarikan seni pencak silat tradisi.


    Ketua Forum Silaturahmi Pesilat Purwakarta (FSPP), Ariansyah, menyampaikan apresiasi mendalam:

    “Nepakeun Kendang ini bukan sekadar latihan, tetapi tradisi yang mengajarkan kebersamaan. Kita ingin pesilat Purwakarta bukan hanya kuat di jurus, tapi juga kuat dalam persaudaraan. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung, khususnya sekolah-sekolah yang memberi ruang untuk ekskul pencak silat tradisi.”


    Sekretaris FSPP, Kang Dodi, menambahkan dengan semangat:

    “Kegiatan ini murni swadaya para pesilat, orang tua, dan perguruan. Kita buktikan bahwa pencak silat tradisi bisa berkembang kalau kita gotong royong. Harapan kami, dinas pendidikan dan kebudayaan terus memberi dukungan supaya pencak silat tradisi bisa hadir di lebih banyak sekolah.”

     

    Pembina ekskul pencak silat tradisi SMPN 2 Purwakarta, Pak Endang, mengaku bangga melihat anak didiknya ikut serta:

    “Anak-anak jadi semangat, mereka bukan hanya belajar jurus, tapi juga belajar disiplin, budaya, dan persaudaraan. Saya harap kegiatan ini rutin dilaksanakan agar motivasi mereka semakin besar.”

     


    Ketua IPSI Kabupaten Purwakarta, H. Arif Kurnia, menegaskan dukungannya:

    “IPSI sangat mengapresiasi kegiatan ini. Pencak silat tradisi adalah identitas budaya kita. Kalau anak-anak sejak dini sudah mengenalnya, saya yakin Purwakarta akan melahirkan generasi yang tangguh, beretika, dan berprestasi.”

     


    Sejumlah orang tua murid yang terlibat dalam UMKM pun merasa gembira. Salah seorang pedagang, sambil tersenyum, mengungkapkan:

    “Alhamdulillah, dagangan laris. Anak-anak latihan, orang tua bisa ikut support lewat UMKM. Jadi sama-sama merasakan manfaatnya.”

     

    Latihan Gabungan Nepakeun Kendang kali ini menjadi bukti nyata bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, tapi juga media pendidikan, budaya, ekonomi keluarga, dan silaturahmi. Semangat para pesilat muda Purwakarta menunjukkan bahwa tradisi akan tetap hidup, apalagi bila terus didukung oleh pemerintah dan masyarakat

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini