-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sukapurwa News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Blogger Templates

    Penghargaan Kontroversial Warnai HAORNAS Purwakarta 2025, Tokoh Silat Soroti Kepentingan Pribadi

    10 November 2025, November 10, 2025 WIB Last Updated 2025-11-10T01:28:08Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Peringatan Hari Olahraga Nasional 2025 yang digelar KORMI Kabupaten Purwakarta pada Minggu pagi 9 November 2025 di area depan Stadion Purnawarman berlangsung ramai dengan parade komunitas, atraksi seni gerak dan senam silat. Meski suasana terlihat semarak, sejumlah tokoh pencak silat memandang ada persoalan serius yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.


    Munculnya pemberian penghargaan kepada salah satu pengurus organisasi pencak silat yang juga merangkap sebagai pengurus KORMI menimbulkan reaksi keras dari beberapa tokoh. Mereka menilai penghargaan tersebut sarat kepentingan pribadi dan tidak melalui proses seleksi yang adil. Menurut mereka, sosok penerima penghargaan seharusnya diukur dari fakta kontribusi nyata dalam pengembangan olahraga masyarakat melalui inorga yang beragam, bukan terbatas pada satu lingkup sempit. Tokoh yang betul layak harus terlihat jelas kiprahnya dalam pembinaan, kegiatan komunitas serta dampak nyata bagi masyarakat.



    Seorang penggiat silat senior menjelaskan bahwa bila penghargaan tidak berdasarkan prestasi yang terukur, maka nilai kebersamaan yang selama ini dibangun di tubuh komunitas olahraga tradisi akan luntur. Ia menilai langkah yang diambil panitia menimbulkan pertanyaan dan menurunkan kepercayaan kalangan pelaku olahraga.


    Ketua KORMI Kecamatan Plered, Bapak Pepen, memberikan tanggapan. Ia menekankan pentingnya evaluasi dalam proses pemberian penghargaan agar tidak menyisakan rasa kecewa. Menurutnya, penghargaan di ajang besar perlu dilandasi rasa objektif dan tidak memunculkan kesan keberpihakan. Ia meminta KORMI Kabupaten meninjau ulang mekanisme penilaian supaya kegiatan berikutnya bisa diterima secara luas oleh seluruh inorga.



    Ketua Forum Silaturahmi Pesilat Purwakarta, Kang Ariansyah, juga menyampaikan pandangan serupa. Ia menilai keputusan panitia membuat banyak pelaku silat merasa tidak dihargai. Menurutnya, Purwakarta memiliki banyak tokoh yang secara konsisten bekerja di lapangan dan terjun langsung melatih, membimbing, serta menggerakkan komunitas. Ia berharap ke depan penghargaan diberikan pada sosok yang benar terbukti membawa dampak nyata bagi olahraga masyarakat.


    Sejumlah pesilat muda tetap mengikuti rangkaian acara hingga selesai. Mereka berharap penyelenggaraan berikutnya lebih memperhatikan suara komunitas dan mengedepankan prinsip objektif, sehingga semangat olahraga masyarakat benar terasa menyatu dengan harapan seluruh pelaku seni dan olahraga tradisi.

    Red: Sukapurwa News

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini