-->
  • Jelajahi

    Copyright © Sukapurwa News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Blogger Templates

    Seminar Peran dan Potensi Seni Tradisional di Purwakarta Diwarnai Suara Lantang Para Pelaku Seni

    21 November 2025, November 21, 2025 WIB Last Updated 2025-11-21T04:22:00Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    SUKAPURWA NEWS

    Kabupaten Purwakarta menggelar seminar bertema peran dan potens seni tradisional dalam kemajuan kebudayaan pada 20 November 2025. Acara yang berlangsung sejak pukul delapan pagi hingga dua siang ini diprakarsai Disporaparbud Bidang Kebudayaan. Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan tersebut, mulai dari pelaku seni tari, pesilat tradisi, dalang, hingga para pegiat budaya dari berbagai kecamatan.


    Para pemateri dari Purwakarta dan Jawa Barat menyampaikan gambaran pengembangan seni tradisional yang dinilai masih perlu dorongan kuat dari pemerintah. Seluruh peserta mencermati pemaparan para narasumber mulai dari strategi pembinaan sampai model pelestarian yang bisa diterapkan agar seni tradisi tetap hidup di tengah perubahan zaman.





    Suasana ruangan memanas ketika sesi tanggapan dan tanya jawab dibuka. Kang Ariansyah selaku Ketua Forum Silaturahmi Pesilat Purwakarta berdiri dan menyampaikan pernyataan yang langsung menjadi perhatian seluruh hadirin. Ia menegaskan bahwa banyak pelaku seni khususnya pencak silat tradisional masih belum menerima perhatian layak, baik dalam pembinaan, pendataan maupun dukungan berkelanjutan. Menurutnya anggaran kegiatan selama ini hanya berhenti pada acara simbolis tanpa tindak lanjut yang menyentuh kebutuhan para pelaku di lapangan.


    Ia juga menyoroti pengakuan UNESCO terhadap pencak silat yang sering dijadikan kebanggaan, tetapi tidak berbanding lurus dengan kondisi kesejahteraan para penggiatnya. Pernyataan tersebut mendapat dukungan kuat dari para peserta. Banyak yang merasa suara Kang Ariansyah mewakili seluruh seniman yang hadir.



    Yang membuat suasana terasa panas adalah absennya para pemangku kebijakan pada sesi dialog. Kursi yang seharusnya ditempati pihak berwenang untuk mendengar masukan justru kosong. Kondisi ini memunculkan tanggapan kecewa dari para peserta karena menganggap momen untuk menyampaikan aspirasi langsung seakan hilang begitu saja.


    Kang Ariansyah menutup penyampaiannya dengan dorongan agar pemerintah daerah tidak hanya memajang seni tradisional sebagai simbol promosi, tetapi benar benar hadir menjaga keberlangsungan para pelakunya. Dukungan peserta menunjukkan bahwa keresahan tersebut bukan milik satu kelompok saja melainkan suara bersama pelaku seni Purwakarta.

    Red:Sukapurwa News : KD


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini