Sukapurwa News, Purwakarta — Dalam semangat menggugah kembali marwah keadilan tradisi dan menjaga marwah budaya bangsa, Kabupaten Purwakarta menjadi tuan rumah Diklat Penataran Wasit dan Juri Pencak Silat Tradisi Tingkat Jawa Barat, sebuah langkah besar dalam menata masa depan penjurian silat tradisi yang berkeadaban dan berakar kuat pada nilai-nilai leluhur Nusantara.
Diselenggarakan oleh Lembaga Wasit Juri Asosiasi Pesilat Nusantara (APN) berkolaborasi dengan Forum Silaturahmi Pesilat Purwakarta (FSPP), kegiatan ini digelar penuh khidmat di daerah Bungursari, Lembur Kuring, Kabupaten Purwakarta pada tanggal 14-15 Juli 2025.
Tak kurang dari 25 calon juri tradisi APN, yang terdiri dari juri-juri muda berbakat serta para juri senior dari berbagai wilayah di Jawa Barat seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bekasi, dan bahkan dari DKI Jakarta turut hadir, membuktikan bahwa silat tradisi tak hanya hidup—tapi tengah bangkit!
Kegiatan ini dihadiri dan didukung penuh oleh Kepala Disporaparbud Kabupaten Purwakarta yang diwakili oleh Bapak Asdan, serta kehormatan khusus hadirnya Kakang Prabu Ramlan Samsuri, budayawan senior yang juga Pembina APN, memberikan suntikan semangat yang menggetarkan sukma tentang pentingnya menjaga etika dan filosofi silat tradisi.
Sebagai penatar utama dalam kegiatan ini adalah para tokoh berpengaruh dan berdedikasi di dunia pencak silat tradisi:
-
Dodi Suhada Akum, Sekretaris Jenderal APN sekaligus konseptor kegiatan,
-
Ariansyah, Ketua FSPP,
-
H. Asep Saeful Milah, Ketua Pagar Nusa Jawa Barat,
-
serta Bapak Asdan sebagai Penatar Kehormatan Bidang Filosofi dan Kaidah Tradisi.
Dalam sambutannya, Kang Dodi menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya kepada keluarga besar Aa Yadi, yang telah memfasilitasi tempat pelaksanaan kegiatan dengan tulus, sehingga suasana diklat tidak hanya edukatif, namun juga penuh rasa kekeluargaan dan khazanah budaya lokal.
"Ini bukan sekadar pelatihan teknis, ini adalah upaya kita bersama untuk menanam kembali nilai-nilai luhur pencak silat di dalam dada para juri. Karena juri bukan hanya pemutus nilai, tapi pemegang nilai!" — tegas Kang Dodi dengan nada filosofis.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan lahir para wasit dan juri yang tak hanya cakap dalam teknik, tapi juga matang dalam etika, tradisi, dan kepekaan budaya, sebagai penjaga gawang keadilan dalam setiap gelanggang pencak silat tradisi Nusantara
Red: Sukapurwa News