Notification

×

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

BALLAD BEKASI OPEN CUP 1: Panggung Bergengsi Pesilat Muda Nusantara, Tradisi Bertarung dengan Martabat

26 Juni 2025 | Juni 26, 2025 WIB | 015 Views Last Updated 2025-06-26T06:39:44Z


Sukapurwa News | 21–22 Juni 2025 | Karang Anyar, Kabupaten Bekasi

Karang Anyar, Bekasi – Selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, 21–22 Juni 2025, semangat tradisi menggema di halaman Kantor Desa Karang Anyar, Kabupaten Bekasi. Lebih dari 400 pesilat muda dari tiga provinsi — Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten — berkumpul dalam satu ajang bergengsi: Kejuaraan Pencak Silat Tradisi BALAD BEKASI OPEN CUP 1.


Kejuaraan ini diselenggarakan oleh komunitas Ballad Bekasi bekerja sama dengan Asosiasi Pesilat Nusantara (APN), sebagai bentuk nyata dari komitmen melestarikan pencak silat tradisional sekaligus membuka ruang prestasi bagi generasi muda.



Dua Gelanggang, Satu Tujuan: Menjaga Tradisi dengan Martabat

Panitia menghadirkan dua gelanggang utama, masing-masing dikelola oleh tokoh yang kompeten:

  • Gelanggang PENCUG dipimpin oleh H. Armasyah selaku Ketua Panitia Bidang Pencug, yang memastikan jalannya pertandingan berjalan tertib, sportif, dan sesuai dengan koridor nilai-nilai warisan budaya silat.

  • Gelanggang PENCAK TRADISI dikoordinasi oleh Ki Sura, Guru Besar Galuh Surrawisesa, yang berperan sebagai penanggung jawab teknis seni ibing dan jurus-jurus khas dari berbagai aliran tradisi.

Kedua gelanggang menjadi pusat adu keterampilan, kekayaan jurus, dan ekspresi karakter budaya masing-masing peserta, baik dengan tangan kosong maupun senjata tradisional.



Manajemen Profesional, Pengelolaan Digital

Untuk pertama kalinya dalam kejuaraan silat tradisi, sistem penilaian berbasis digital digunakan. Bidang ini dikelola langsung oleh Kang Dodi Suhada Akum, Sekretaris Jenderal APN, yang sekaligus bertindak sebagai Penanggung Jawab Juri Bidang IT dan Penilaian Digital.


Dengan sistem digital ini, hasil penilaian dari juri dapat direkap secara cepat, transparan, dan akurat. Format penjurian pun disusun rapi sesuai standar APN, sehingga para peserta dan pelatih dapat memahami sistem nilai secara terbuka dan obyektif.



Pimpinan Pelaksana Kegiatan: Bang Hakiki, Sekretaris BALLAD BEKASI

Keberhasilan kejuaraan ini tak lepas dari peran penting Bang Hakiki, yang bertindak sebagai Penanggung Jawab Pelaksana Kegiatan. Sebagai Sekretaris BALLAD BEKASI, beliau memastikan seluruh rangkaian acara berjalan dengan baik — mulai dari registrasi, logistik, teknis, konsumsi, hingga pengamanan.


Sinergi antara panitia lokal, pengurus APN, wasit-juri, hingga tokoh-tokoh perguruan menjadi kunci utama kesuksesan acara yang berjalan aman, tertib, dan bermartabat.



Semangat Tradisi, Panggung Prestasi

Hari pertama dipenuhi dengan babak penyisihan. Peserta dari berbagai kategori usia – dari usia dini, anak, remaja, hingga dewasa – tampil dengan jurus khas perguruan masing-masing. Sorak dukungan dari sesama kontingen dan penonton membuat suasana semakin semarak.


Hari kedua menjadi ajang final, dengan pertarungan jurus yang lebih intens, ekspresi seni yang lebih matang, dan penilaian juri yang lebih tajam. Para juri dari Lembaga Wasit dan Juri APN bertugas menilai dengan standar objektif, adil, dan mengedepankan nilai-nilai etika serta kekayaan tradisi gerak.



Penghargaan & Juara Umum

Hasil akhir kejuaraan menetapkan tiga kontingen terbaik:

  • Juara Umum 1: Kabupaten Bekasi

  • Juara Umum 2: Kabupaten Purwakarta

  • Juara Umum 3: Banten


Penyerahan piala dilakukan langsung oleh Presiden APN, Bapak Agus Dadang Hermawan, yang turut hadir memberikan apresiasi dan semangat kepada seluruh peserta dan panitia. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya regenerasi pesilat tradisional melalui ajang-ajang kompetitif yang sehat dan bermartabat.



Sukapurwa News – Suara Budaya, Napas Silat Nusantara

BALAD BEKASI OPEN CUP 1 membuktikan bahwa pencak silat tradisi masih berdenyut di tengah generasi muda. Tidak hanya menjadi seni pertunjukan, silat adalah jalan hidup — yang mendidik mental, membentuk karakter, dan memperkuat identitas budaya.

Sebagai penutup, Lukman Hakim atau panggilan Akrabnya Cang Yudo, Ketua Umum BALLAD BEKASI, menyampaikan pernyataan penuh semangat kepada seluruh kontingen dan pegiat silat:


"Kami di Ballad Bekasi percaya, bahwa silat bukan sekadar warisan. Ia adalah medan perjuangan untuk harga diri budaya. Kejuaraan ini adalah langkah nyata kami, dari Bekasi untuk Nusantara, agar generasi muda tidak hanya mengenal silat – tapi menjadi bagian dari hidupnya. Kami bangga, dan kami akan terus maju!"

Sukapurwa News menyampaikan penghormatan tertinggi kepada seluruh panitia, juri, peserta, guru besar, dan seluruh pihak yang terlibat.
Silat tidak akan pernah mati, selama ada jiwa-jiwa muda yang bersedia menunduk di hadapan guru, dan berdiri tegak di hadapan tantangan zaman.


Red:Sukapurwa news

×
Berita Terbaru Update