Acara pembukaan ini dihadiri lengkap oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah, Kepala OPD, camat, serta pimpinan BUMN dan BUMD. Pagelaran air mancur dibagi dalam dua sesi dan disaksikan secara gratis oleh masyarakat dan wisatawan.
Tak hanya suguhan air mancur menari, acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan seni musik dan tari daerah, menambah nilai hiburan sekaligus pelestarian budaya.
Bupati Saepul Bahri Binzein dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya perayaan ini.
“Ini bukan sekadar selebrasi, tapi juga momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Harapan kami, Purwakarta bisa menjadi kabupaten yang lebih istimewa, perekonomian tumbuh, dan masyarakatnya makin sejahtera,” ujar Om Zein.
Tentang Tema: “Ngurus Lembur, Nata Kota”
Tema tahun ini, “Ngurus Lembur, Nata Kota, Ngosrek Purwakarta Istimewa”, mencerminkan arah kebijakan pembangunan daerah yang berbasis keseimbangan antara desa dan kota. Melalui penguatan infrastruktur, pelestarian budaya, serta promosi wisata, Purwakarta bertekad menjadi destinasi unggulan di Jawa Barat dan Indonesia.
