Kepala BMBPSDM M Ali Ramdhani
Garut, 11 Agustus 2025 — Kementerian Agama (Kemenag) mulai mempersiapkan langkah percepatan penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) dengan membentuk tim fasilitator khusus. Upaya ini dilakukan melalui Pra-Pelatihan Fasilitator (Training of Facilitator / ToF) yang berlangsung pada 7–10 Agustus 2025 di Pesantren Welas Asih, Garut, Jawa Barat.
Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BMBPSDM), Ali Ramdhani, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi tahap awal dalam menyusun model pelatihan dan strategi komunikasi yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai cinta dalam dunia pendidikan, khususnya di madrasah. “KBC ingin menghadirkan cinta yang murni, tulus, dan membentuk karakter — cinta yang membimbing dan memanusiakan,” ujarnya.
Ramdhani juga menekankan bahwa KBC bukan sekadar teori, tetapi akan dirancang untuk menyentuh aspek psikologis, sosial, dan spiritual peserta didik. Program ini diharapkan mampu menciptakan budaya sekolah (school culture) yang mengedepankan kebiasaan baik serta nilai-nilai kemanusiaan.
Kepala Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki, menambahkan bahwa pelatihan harus selaras dengan realitas di lapangan. “Spirit cinta harus menjadi bagian hidup di lingkungan pendidikan, keluarga, dan masyarakat, bukan hanya menjadi mata pelajaran,” tegasnya.
Kegiatan ini melibatkan kolaborasi antara Kemenag, Project INOVASI, Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), serta Peacesantren Welas Asih, dengan dukungan tokoh dan lembaga yang memiliki rekam jejak dalam pendidikan karakter berbasis cinta.
Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia (kemenag.go.id)