Notification

×

Iklan 970𝚑250

Menu Bar

Om Zein Cemerlang, Abang Ijo Terjebak Janji? Petani Masih Menunggu Bukti

11 Juli 2025 | Juli 11, 2025 WIB | 015 Views Last Updated 2025-07-11T07:24:23Z

 


PURWAKARTA 11 Juli  2025— Perbandingan kinerja antara Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein) dan Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin kembali menjadi sorotan tajam. Berdasarkan hasil survei dan pantauan lapangan, terlihat jelas perbedaan mencolok di mata masyarakat terkait dampak dan hasil kerja keduanya.

Om Zein: Cemerlang dan Dipuji Warga

Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, 83,6 persen masyarakat Purwakarta menyatakan puas atas kinerja Om Zein. Bahkan, tingkat kepuasan publik terhadap pribadi Om Zein melampaui kepuasan terhadap institusi Pemkab Purwakarta yang berada di angka 79,5 persen.

Om Zein juga mencatat tingkat pengenalan publik yang sangat tinggi, mencapai 98,2 persen, dengan tingkat kesukaan mencapai 97 persen. Ia dikenal sebagai pemimpin yang rajin turun ke lapangan, cepat menangani masalah, dan dekat dengan rakyat.

Beberapa program unggulan Om Zein yang dirasakan nyata di tengah masyarakat antara lain:

Pembangunan Infrastruktur (33,6%)
Pendidikan (20,5%)
Pertanian (11,8%)
Kesehatan, ekonomi, dan pelayanan publik lainnya.

Meski demikian, Om Zein tetap mengakui masih ada pekerjaan rumah besar, terutama dalam penanganan ekonomi dan pengangguran.

Abang Ijo: Terjebak Janji, Petani dan Warga Masih Menunggu Bukti

Berbanding terbalik, kinerja Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin hingga kini masih dipertanyakan banyak pihak. Berdasarkan pantauan Sukapurwanews, Abang Ijo dinilai belum menampakkan hasil kerja nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat.

Meski cukup aktif menampung aspirasi dan sering muncul di media sosial, terutama TikTok, publik menilai perannya baru sebatas penyerap keluhan tanpa aksi konkret yang mampu menyelesaikan masalah.

Yang paling menjadi sorotan tajam adalah janji-janji kampanyenya dulu, khususnya saat ia menyebut dirinya sebagai “Panglima Tani” yang akan menyejahterakan petani Purwakarta.

Hingga saat ini, janji besar tersebut belum terealisasi. Para petani pun mengaku belum merasakan dampak dari program pertanian yang dijanjikan.

“Dulu saat kampanye, beliau sangat gencar membawa program pertanian. Nyatanya, sampai hari ini kami para petani belum merasakan hasilnya,” ujar seorang petani yang enggan di sebutkan namanya di Kecamatan Darangdan.

Tak hanya itu, janji Abang Ijo untuk menghadirkan satu unit green house di setiap desa di Purwakarta juga masih sebatas wacana.

“Janji beliau saat kampanye dulu soal satu green house di setiap desa, sampai sekarang satupun belum ada yang terwujud. Petani cuma bisa menunggu, entah sampai kapan,” keluh petani lainnya di Kecamatan Bojong.

Warga pun mendesak agar Abang Ijo tak hanya aktif di media sosial atau sekadar hadir dalam kegiatan seremonial, melainkan segera merealisasikan janji-janjinya, terutama yang menyangkut nasib petani.


Perbedaan gaya kepemimpinan keduanya semakin mencolok:

Om Zein dikenal dengan pendekatan turun langsung, kerja nyata, dan respons cepat di lapangan.
Abang Ijo lebih sering tampil di media sosial, namun minim aksi konkret yang berdampak langsung pada masyarakat.

Walaupun tantangan ekonomi dan pengangguran merupakan tanggung jawab bersama, publik menilai Om Zein lebih sigap dan serius, sementara Abang Ijo masih ditunggu bukti nyata.

Kesimpulan: Masyarakat Ingin Aksi, Bukan Janji

Kini, masyarakat Purwakarta semakin cerdas dalam menilai pemimpin. Mereka tak lagi terbuai oleh janji manis atau sekadar unggahan di media sosial. Publik menuntut aksi nyata yang benar-benar bisa dirasakan.

Jika Om Zein telah membuktikan kerja cemerlangnya, maka Abang Ijo kini menghadapi desakan kuat untuk menepati janji-janjinya, khususnya di sektor pertanian dan realisasi green house yang hingga kini belum terealisasi.

Redaksi Sukapurwanews 

×
Berita Terbaru Update