Notification

×

Iklan 970𝚡250

Menu Bar

Gubernur Lampung Resmikan Program “Desaku Maju” di Desa Wonomarto, Lampung Utara

04 Juni 2025 | Juni 04, 2025 WIB | 015 Views Last Updated 2025-06-04T01:49:56Z




Lampung Utara – Selasa, 3 Juni 2025 Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal (RMD), melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Utara dalam rangka meresmikan program prioritas "Desaku Maju" di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi Utara. Program ini menjadi bagian dari upaya besar untuk mempercepat pembangunan dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat desa di seluruh Provinsi Lampung.


Kunjungan ini diawali dengan persinggahan di Rumah Dinas Bupati Lampung Utara, di mana Gubernur dan Bupati Dr. Ir. H. Hamartoni Ahadis, M.Si., menggelar pertemuan informal dalam suasana santai. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi antar pemerintah daerah untuk memastikan pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah pedesaan. Bupati merespons positif dan menegaskan kesiapan jajarannya mendukung penuh arah kebijakan strategis tersebut.



Desa Wonomarto menjadi salah satu dari empat desa percontohan dalam program "Desaku Maju", bersama Desa Sungai Damai (Lampung Timur), Desa Papan Rejo (Pringsewu), dan Desa Suka Damai (Lampung Selatan). Program ini merupakan bagian dari langkah besar menuju pembangunan berkelanjutan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan desa sebagai fondasi utama.


Dalam sambutannya, Gubernur mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp2 miliar untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung di Desa Wonomarto, seperti jalan desa, mesin pengering komoditas (dryer), rumah vokasi (VOC), serta alat dan mesin pertanian (alsintan). Pembangunan jalan, misalnya, diyakini mampu meningkatkan kapasitas angkut dari 2 ton menjadi 5 ton, sekaligus menurunkan ongkos logistik petani dari Rp70/kg menjadi Rp30/kg.



Selain pembangunan fisik, program ini juga menyasar peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan, serta kemitraan dengan sektor swasta, perbankan, dan perguruan tinggi tanpa membebani APBD kabupaten. Dengan adanya fasilitas dryer, harga jual jagung diperkirakan bisa naik dari Rp3.700/kg menjadi Rp5.500/kg. Melihat potensi 600 hektare lahan jagung di Wonomarto, nilai tambah yang dihasilkan bisa mencapai Rp5 miliar.


“Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing. Dryer ini bisa dimanfaatkan oleh desa-desa sekitar, bahkan dikelola oleh BUMDes atau kelompok masyarakat agar memberi dampak ekonomi lebih luas,” ujar Gubernur yang akrab disapa Yai Mirza.



Ia juga menyoroti data bahwa sekitar 12% masyarakat Lampung masih berada di bawah garis kemiskinan, mayoritas adalah petani. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan antara produksi dan harga menjadi prioritas agar pendapatan petani tetap stabil dan meningkat.


Sementara itu, Bupati Lampung Utara menyambut baik hadirnya program ini. Ia menekankan bahwa daerahnya memiliki kontribusi besar terhadap sektor pertanian di provinsi, yakni sekitar 30% terhadap PDRB sektor pertanian Lampung. Menurutnya, “Desaku Maju” sangat potensial untuk mempercepat pemerataan pembangunan di desa.


Acara launching turut dihadiri oleh Ketua OJK Lampung, Otto Fitriandy. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara pemerintah desa dan OJK untuk memperluas akses layanan keuangan di desa melalui TPKAD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah).


Otto menyampaikan, “Sinergi antara program desa dan sektor keuangan menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kami siap mendukung sepenuhnya.”

Dengan diresmikannya Desa Wonomarto sebagai percontohan, Pemerintah Provinsi berharap semangat membangun dari desa akan menular ke wilayah lain dan menjadi model pembangunan desa yang tangguh dan sejahtera di seluruh Lampung Utara.


Redaksi : Sukapurwanews

×
Berita Terbaru Update